Wednesday, September 07, 2005

rasanya bir pletok...

...
aku belum cerita mengenai birpletok... aku namakan demikian karena di sudut tempat pemberhentian bis di kota Banjar kota kecil di sudut Jawa Tengah, aku mencari coca-cola dulu, namun malah oleh si empunya warung dia memberikan ini bir pletok ini..

...
sepotong percakapan yang kuingat :
"Mbak, ada coca cola...emh, atau sprit dingin?"
"...emhh..coca cola-nya habis, spritnya juga ndak ada, mau bir pletok aja Mas?"

Si empunya warung usianya kurang lebih awal 30-an...berambut hitam berombak, dengan tempelan koyo di kedua keningnya... anaknya yang berumur kira-kira 1 tahun tampak menggelendot di ayunan di dadanya...berpipi agak tembam dengan kulit kuning kecoklatan...

"boleh deh, coba aku rasa"

disodorkannya botol kecil, tulisannya bir pletok dengan botol warna hijau, aku lupa mereknya apa...permukaan dingin menyelimuti botol hijau kecil itu...
di tengah terik panas kota Banjar siang itu, di tahun 1995, usai Geladi I, aku minum dalam hitungan detik...

rasanya aneh, seperti beras kencur, namun ada perpaduan rasa pahit dan asam...
dalam 2 kali tenggukan, bir itu langsung menggelontor masuk ke kerongkonganku, botol berikutnya
aku tenggak lagi namun tidak habis... karena bis ukuran 3/4 menuju Jogja sudah terlihat di kejauhan...aku bayar sebanyak 2500 perak untuk dua botol bir pletok itu... Oooo satunya seribu dua ratus lima puluh perak..

di bis, aku duduk paling belakang, berdempetan dengan pedagang kulit sapi yang membawa dagangannya..aneh, minum bir tapi ndak terasa mabuk... dahaga sih hilang...

bis melaju ke Jogja...

0 Comments:

Post a Comment

<< Home